Selasa, 23 April 2013

alfi potter



Bahaya timbal

TIMBAL merupakan salah satu unsur kimia. Pada tabel periodik, timbal memiliki lambang Pb dan nomor atom 82. Timbal dalam istilah latinnya disebut plumbum. Secara alami, timbal terdapat dalam kerak bumi. Namun, keberadaannya 300 kali lebih banyak dihasilkan melalui aktivitas manusia.

Timbal sering digunakan dalam bidang industri modern. Misalnya sebagai bahan pembuatan pipa air yang tahan korosi, bahan pembuat cat, baterai, dan campuran bahan bakar bensin tetraetil. Sekalipun timbal memiliki nomor atom terbesar dari semua unsur yang stabil, bagi tubuh manusia timbal bersifat racun.
Dokter A.M. Luthfie Parewangi, Sp.P.D. menyatakan, timbal dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernapasan dan pencernaan, sedangkan absorbsi melalui kulit sangat kecil.
"Timbal bisa bersumber dalam udara bebas, terutama berasal dari buangan gas kendaraan bermotor. Terutama juga timbal yang terlarut dalam air yang berasal dari produk industri seperti baterai, cat, karet, insektisida, pengering kain, tinta, cat rambut, zat pewarna dan kosmetik," kata Luthfie.
Menurutnya, sayuran atau apa saja yang ditanam dan dikonsumsi, jika dekat jalanan yang sering dilalui kendaraan bermotor berpotensi berkadar timbal tinggi. Deteksi plumbum atau timbal dalam darah dapat dilakukan melalui pemeriksaan kadar Pb dalam darah. ’’Kadar normal yang diperbolehkan adalah 0,003 mg/100 cc darah. Jika kadarnya lebih dari 0,10 mg/100 cc, maka dapat menyebabkan keracunan," kata dokter spesialis penyakit dalam ini.
Cara lain untuk mendeteksi adalah pemeriksaan kadar Pb dalam urine yang lebih dari 0,2 mikrogram/liter atau lebih dari 600 mikrogram dalam urine tampung 24 jam. Selain itu, bisa juga dengan pemeriksaan foto rontgen pada anak-anak untuk melihat garis yang radio-opak pada metafisis tulang-tulang panjang serta dapat dilakukan untuk mengetahui tingginya kadar timbal dalam tubuh.
Dijelaskan, logam beracun ini amat berbahaya bagi tubuh manusia. Timbal yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan atau pencernaan menyebar ke berbagai organ melalui sistem peredaran darah. Penimbunan timbal yang terjadi pada ginjal, hati, otak, saraf, dan tulang dapat berlangsung dalam jangka panjang. Konsentrasi tinggi timbal dapat merusak jaringan saraf dan fungsi ginjal.
Ketika perempuan hamil, timbal yang tertimbun dalam tulang akan masuk ke janin. Asupan timbal juga bisa menyebabkan keguguran. Tidak hanya berefek kepada tubuh fisik, paparan timbal juga berkaitan dengan kesulitan belajar, keterlambatan perkembangan mental, bahkan skizofrenia. Timbal adalah neurotoksin (racun penyerang saraf) yang bersifat akumulatif dan merusak pertumbuhan otak. Sejak lama timbal dituding sebagai penyebab turunnya angka intellectual quotient (IQ) dan penurunan tingkat kecerdasan pada anak balita. Peningkatan kadar timbal dari 10 menjadi 25 mikrogram/desiliter menurunkan tingkat kecerdasan sampai dua poin. Timbal juga menjadi penyebab hipertensi, anemia, gangguan reproduksi, kanker, dan gangguan pendengaran.
Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit), dan paralysis (kelumpuhan). Keracunan yang terjadi pun bisa bersifat kronis dan akut

Logam beracun ini amat berbahaya bagi manusia, timbal yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan atau pencernaan menyebar ke berbagai organ lewat sistem peredaran darah. Penimbunan timbal yang terjadi pada ginjal, hati, otak, saraf, dan tulang dapat berlangsung dalam jangka panjang. Konsentrasi tinggi timbal dapat merusak jaringan saraf dan fungsi ginjal.
Ketika perempuan hamil, timbal yang tertimbun dalam tulang akan masuk ke janin. Asupan timbal menyebabkan keguguran dan penurunan tingkat kecerdasan pada anak balita. Peningkatkan kadar timbal dari 10 menjadi 25 mikrogram/desiliter menurunkan tingkat kecerdasan sampai dua poin. Timbal juga menjadi penyebab hipertensi, animia, gangguan reproduksi, kanker, dan ganguan pendengaran.
Selain terdapat pada bensin kendaraan bermotor, timbal bisa ditemukan pada cat bangunan. Gejala keracunan timbel, antara lain perut mulas, sakit kepala, otot pegal, dan gangguan otak pada jangka waktu lama.
Bahaya Timbal (Timah Hitam)
1. Dapat menyebabkan keracunan kronik pada otak dan pembuluh darah/saraf tubuh. Kandungan timbal yang tinggi dapat    menyebabkan terjadinya penurunan perkembangan intelegensia dan rentan terhadap ketidaksimbangan sistem saraf tubuh.
2. Dapat menyebabkan penyakit pernafasan dan pencernaan akut. Unsur timbal beresiko tinggi merusak kerja sistem metabolisme tubuh (ginjal, hati) serta menyebabkan infeksi pada sistem pernafasan.
3. Dapat menyebabkan melemahnya kerja zat-zat pembangun tulang pada tubuh anak. Hal ini dapat merusak struktur kandungan tulang tubuh anak pada masa pertumbuhannya, sehingga berpotensi menyebabkan kerapuhan tulang (osteophorosis).

BAHAYA TIMBAL UNTUK ANAK-ANAK

Belajar tentang toksikologi alias ilmu racun meracun ternyata sangatlah menarik. Saking menariknya kadang-kadang malah jadi bikin ngeri. Hari Sabtu kemarin salah satu kelompok di kelas mempresentasikan tentang pengaruh lead (timbal) terhadap perubahan perilaku pada anak. Presentasi ini menjadi sangat menarik karena rata-rata anggota kelas telah memilki anak usia balita.
Lead atau timbal merupakan salah satu logam berat yang terbukti menimbulkan pengaruh buruk pada manusia jika terpajan melebihi nilai ambang yang ditetapkan. Akibat yang mungkin ditimbulkan pada anak-anak adalah gangguan belajar, pertumbuhan yang terhambat, hiperaktivitas, gangguan pendengaran, dan mungkin juga terjadi kerusakan pada otak, jika pajanannya besar. Jika diketahui secara dini efek tersebut dapat diminimalkan dengan menghentikan pajanan atau dengan terapi medis.
Timbal banyak terkandung pada cat, pipa air minum, bensin yang belum bebas timbal (di Indonesia kayaknya sebagian besar bensin masih mengandung timbal), tanah yang tercemar timbal. Yang mengejutkan ternyata timbal juga terkandung pada pembungkus makanan-makanan yang di konsumsi oleh anak-anak. Tahu tidak, bungkus permen yang catnya cukup ngejreng alias warna-warni kemungkinan mengandung timbal. Bayangkan, anak kita memegang bungkus tersebut, membukanya dan memasukkan permennya ke dalam mulut !!!! Saat itu timbal masuk ke dalam saluran pencernaan dan perlahan-lahan akan tertimbun dalam tubuh hingga kadar tertentu akan menimbulkan gangguan kesehatan pada anak kita. Termasuk makanan yang dibungkus kertas koran, itu tintanya kan mengandung timbal. Walah, padahal kita kalo nggoreng krupuk suka dialasin kertas koran. Bahkan untuk menghilangkan rasa asin pada ikan asin sering direndam bareng sama kertas koran. Wah, wah…..asinnya ilang tapi dapat tambahan timbal.
Hati-hati memberikan jajanan pada anak, karena saat ini banyak makanan-makanan ringan yang dikemas menarik dengan harga sangat murah. Mending beli agak mahalan tapi aman dikonsumsi. Eh, tapi tidak dijamin juga ding, wong gelang yang di beli di Disney Land ternyata juga mengandung timbal yang kadarnya 275 kali lebih tinggi dibanding kadar normal yang diijinkan. Nah lo..!!?
Kalau di rumah cat tembok mulai mengelupas, hati-hati kemungkinan besar timbal juga ikut bertebaran bersama debunya.
Jadi, penting sekali mengajarkan anak-anak untuk mencuci tangan setiap mau makan, selain menghilangkan kuman juga untuk membasuh debu-debu bahan kimia yang mungkin ada di tangannya. Nah, kalau dipake-in antis, handy Clean, dll itu kira-kira debu timbal dan bahan kimia lainnya hilang enggak ya ? kemungkinan besar tidak, karena bahan yang terkandung didalamnya hanyalah Irgasan, alkohol, yang fungsinya mematikan kuman, bukan untuk menghilangkan debu timbal dan bahan kimia lainnya. Jadi, mencuci tangan dengan air mengalir + sabun masih jauh lebih baik.
Di Amerika dan negara-negara maju lainnya perhatian terhadap masalah ini cukup besar, sehingga terdapat ketentuan untuk memeriksakan anak-anak usia balita secara berkala untuk mengetahui kadar timbal di dalam darahnya. Di Indonesia dimana kita harus memeriksakan anak kita jika kita curiga adanya kemungkinan keracunan timbal saya juga belum tahu. Apakah dokter-dokter anak di Indonesia mengetahui masalah ini ? Wah, nggak tahu juga…
Melihat adanya gangguan hiperaktivitas pada anak akibat timbal, apakah mungkin meningkatnya kasus autis dan anak-anak hiperaktiv dipengaruhi oleh timbal ? rasanya perlu dilakukan penelitian mengenai masalah tersebut.
Bottom of Form
A.Pengertian Timbal
Timbal atau dikenal sebagai logam Pb dalam susunan unsur merupakan logam berat yang terdapat secara alami di dalam kerak bumi dan tersebar ke alam dalam jumlah kecil melalui proses alami. Apabila timbal terhirup atau tertelan oleh manusia dan di dalam tubuh, ia akan beredar mengikuti aliran darah, diserap kembali di dalam ginjal dan otak, dan disimpan di dalam tulang dan gigi.
Manusia menyerap timbal melalui udara, debu, air dan makanan. Salah satu penyebab kehadiran timbal adalah pencemaran udara. Yaitu akibat kegiatan transportasi darat yang menghasilkan bahan pencemar seperti gas CO3, NOx, hidrokarbon, SO2,dan tetraethyl lead, yang merupakan bahan logam timah hitam (timbal) yang ditambahkan ke dalam bahan bakar berkualitas rendah untuk menurunkan nilai oktan.
Sumber pencemaran timbale.Timbal di udara terutama berasal dari penggunaan bahan bakar bertimbal yang dalam pembakarannya melepaskan timbal oksida berbentuk debu/partikulat yang dapat terhirup oleh manusia. Mobil berbahan bakar yang mengandung timbal melepaskan 95 persen timbal yang mencemari udara di negara berkembang. Sedangkan dalam air minum, timbal dapat berasal dari kontaminasi pipa, solder dan kran air.
Kandungan timbal dalam air sebesar 15mg/l dianggap sebagai konsentrasi yang aman untuk dikonsumsi. Dalam makanan, timbal berasal dari kontaminasi kaleng makanan dan minuman dan solder yang bertimbal. Kandungan timbal yang tinggi ditemukan dalam sayuran terutama sayuran hijau.
Dampak dari timbale KERACUNAN TIMBAL Manusia senantiasa dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya sehari-hari. Dilingkungan yang kadar logam beratnya cukup tinggi, kontaminasi dalam makanan, air dan udara dapat menyebabkan keracunan. Timbal (plumbum /Pb ) atau timah hitam adalah satu unsur logam berat yang lebih tersebar luas dibanding kebanyakan logam toksik lainnya. Kadarnya dalam lingkungan meningkat karena penambangan, peleburan dan berbagai penggunaannya dalam industri. Timbal berupa serbuk berwarna abu-abu gelap digunakan antara lain sebagai bahan produksi baterai dan amunisi, komponen pembuatan cat, pabrik tetraethyl lead, pelindung radiasi, lapisan pipa, pembungkus kabel, gelas keramik, barang-barang elektronik, tube atau container, juga dalam proses mematri. Keracunan dapat berasal dari timbal dalam mainan, debu ditempat latihan menembak, pipa ledeng, pigmen pada cat, abu dan asap dari pembakaran kayu yang dicat, limbah tukang emas, industri rumah, baterai dan percetakan. Makanan dan minuman yang bersifat asam seperti air tomat, air buah apel dan asinan dapat melarutkan timbal yang terdapat pada lapisan mangkuk dan panci. Sehingga makanan atau minuman yang terkontaminasi ini dapat menimbulkan keracunan. Bagi kebanyakan orang, sumber utama asupan Pb adalah makanan yang biasanya menyumbang 100 ± 300 ug per hari Timbal dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui pernafasan, pemaparan maupun saluran pencernaan. Lebih kurang 90 % partikel timbale dalam asap atau debu halus di udara dihisap melalui saluran pernafasan. Penyerapan di usus mencapai 5 ± 15 % pada orang dewasa. Pada anakanak lebih tinggi yaitu 40 % dan akan menjadi lebih tinggi lagi apabila si anak kekurangan kalsium, zat besi dan zinc dalam tubuhnya. Laporan yang dikeluarkan Poison Center Amerika Serikat menyatakan anak-anak merupakan korban utama ketoksikan timbal; dengan 49 % dari kasus yang dilaporkan terjadi pada anak-anak berusia kurang dari 6 tahun. Yang lebih menghawatirkan adalah efeknya terhadap kecerdasan (IQ) anak ± anak, sehingga menurunkan prestasi belajar mereka, walaupun kadar timbal di dalam darah mereka tidak dianggap toksik. Timbal (Plumbum) beracun baik dalam bentuk logam maupun garamnya. Garamnya yang beracun adalah : timbal karbonat ( timbal putih ); timbale tetraoksida ( timbal merah ); timbal monoksida; timbal sulfida; timbale asetat ( merupakan penyebab keracunan yang paling sering terjadi ). Ada beberapa bentuk keracunan timbal, yaitu keracunan akut, subakut dan kronis. Nilai ambang toksisitas timbal ( total limit values atau TLV ) adalah 0,2 miligram/m3 . Keracunan akut Keracunan timbal akut jarang terjadi. Keracunan timbal akut secara tidak sengaja yang pernah terjadi adalah karena timbal asetat. Gejala keracunan akut mulai timbul 30 menit setelah meminum racun. Berat ringannya gejala yang timbul tergantung pada dosisnya. Keracunan biasanya terjadi karena masuknya senyawa timbal yang larut dalam asam atau inhalasi uap timbal. Efek adstringen menimbulkan rasa haus dan rasa logam disertai rasa terbakar pada mulut. Gejala lain yang sering muncul ialah mual, muntah dengan muntahan yang berwarna putih seperti susu karena Pb Chlorida dan rasa sakit perut yang hebat. Lidah berlapis dan nafas mengeluarkan bau yang menyengat. Pada gusi terdapat garis biru yang merupakan hasil dekomposisi protein karena bereaksi dengan gas Hidrogn Sulfida. Tinja penderita berwarna hitam karena mengandung Pb Sulfida, dapat disertai diare atau konstipasi. Sistem syaraf pusat juga dipengaruhi, dapat ditemukan gejala ringan berupa kebas dan vertigo. Gejala yang berat mencakup paralysis beberapa kelompok otot sehingga menyebabkan pergelangan tangan terkulai ( wrist drop ) dan pergelangan kaki terkulai (foot drop). Keracunan subakut Keracunan sub akut terjadi bila seseorang berulang kali terpapar racun dalam dosis kecil, misalnya timbal asetat yang menyebabkan gejala-gejala pada sistem syaraf yang lebih menonjol, seperti rasa kebas, kaku otot, vertigo dan paralisis flaksid pada tungkai. Keadaan ini kemudian akan diikuti dengan kejang-kejang dan koma. Gejala umum meliputi penampilan yang gelisah, lemas dan depresi. Penderita sering mengalami gangguan system pencernaan, pengeluaran urin sangat sedikit, berwarna merah. Dosis fatal : 20 - 30 gram. Periode fatal : 1-3 hari. Keracunan kronis Keracunan timbal dalam bentuk kronis lebih sering terjadi dibandingkan keracunan akut. Keracunan timbal kronis lebih sering dialami para pekerja yang terpapar timbal dalam bentuk garam pada berbagai industri, karena itu keracunan ini dianggap sebagai penyakit industri. seperti penyusun huruf pada percetakan, pengatur komposisi media cetak, pembuat huruf mesin cetak, pabrik cat yang menggunakan timbal, petugas pemasang pipa gas. Bahaya dan resiko pekerjaan itu ditandai dengan TLV 0,15 mikrogram/m3 , atau 0,007 mikrogram/m3 bila sebagai aerosol. Keracunan kronis juga dapat terjadi pada orang yang minum air yang dialirkan melalui pipa timbal, juga pada orang yang mempunyai kebiasaan menyimpan Ghee (sejenis makanan di India) dalam bungkusan timbal. Keracunan kronis dapat mempengaruhi system syaraf dan ginjal, sehingga menyebabkan anemia dan kolik, mempengaruhi fertilitas, menghambat pertumbuhan janin atau memberikan efek kumulatif yang dapat muncul kemudian. Gejala gejala Secara umum gejala keracunan timbal terlihat pada system pencernaan berupa muntah ± muntah, nyeri kolik abdomen, rasa logam dan garis biru pada gusi, konstipasi kronis. Pada sistem syaraf pusat berupa kelumpuhan ( wrist drop, foot drop, biasanya terdapat pada pria dewasa). Sistem sensoris hanya sedikit mengalami gangguan, sedangkan ensefalopati sering ditemukan pada anak-anak. Gejala keracunan ini pada sistem jantung dan peredaran darah berupa anemia, basofilia pungtata, retikulosis, berkurangnya trombosit dan sel polimorfonuklear, hipertensi dan nefritis, artralgia ( rasa nyeri pada sendi ). Gejala pada bagian kandungan dan kebidanan berupa gangguan menstruasi, bahkan dapat terjadi abortus. Diagnosis dapat dilakukan melalui pemeriksaan urine (jumlah koproporfirin III meningkat ). Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan yang paling dianjurkan sebagai screening test pada keracunan timbal. Kadar timbal dalam urin juga bisa membantu menegakkan diagnosis, ketika kadarnya diatas 0,2 mikrogram /liter, dianggap sudah cukup bermakna untuk diagnosis keracunan timbal. Pemeriksaan sinar-x pada anak-anak untuk melihat garis yang radio-opak pada metafisis tulang-tulang panjang bisa digunakan untuk menegakkan diagnosis keracunan timbal.
B.Penanggulangan Keracunan Timbal Pertolongan pertama Jika menemukan gejala-gejala keracunan timbal, masyarakat dapat memberi pertolongan pertama untuk sedapat mungkin menekan risiko dan dampaknya pada penderita. Untuk keracunan akut melalui saluran pencernaan misalnya, pasien sebaiknya segera dipindahkan agar tidak terpapar lagi dengan timbal. Bilas mulutnya dan berikan rangsangan untuk muntah ( untuk penderita yang sadar). Rujuklah segera ke bagian perawatan medis. Kasus-kasus keracunan kronis dapat ditekan dengan berbagai cara dengan merujuk factor-faktor yang memungkinkan terjadinya keracunan tersebut. Misalnya, mengurangi kadar timbal dalam bensin untuk mengurangi pemaparan timbal melalui pernafasan. Dengan demikian dapat diharapkan terjadi penurunan kadar timbal dalam darah manusia. Keracunan yang biasa terjadi karena tumpahan timbal di lingkungan industri ± industri besar dapat dihindari dengan membersihkan tumpahan dengan hati-hati ( untuk tumpahan sedikit), atau dilakukan secara landfills (untuk tumpahan yang banyak ). Upaya pencegahan Berbagai upaya dan tindakan pengamanan perlu dilakukan dalam rangka mencegah dan mengurangi pencemaran Pb, baik yang berasal dari hasil pembakaran mesin mobil/motor maupun hasil industri atau dari makanan/minuman yang tercemar Pb. Upaya-upaya tersebut di antaranya adalah :
  1. Melalui tes medis (misal tes kandungan Pb dalam darah), terutama bagi seseorang/pekerja yang terpapar Pb.
  2. Selalu mewaspadai terhadap pencemaran Pb dengan menghindari atau tidak berada lama di tempat-tempat yang udaranya terkena polusi gas buangan kendaraan maupun industri, khususnya bagi anak-anak dan ibu hamil.
  3. Mengontrol lingkungan sebagai tempat beradanya unsur Pb bebas di udara, dan penggunaan bensin tanpa Pb merupakan salah satu alternatif yang perlu segera direalisasikan.
  4. Memberikan informasi/penyuluhan tentang bahaya cemaran Pb terhadap kesehatan kepada para pedagang makanan/minuman jajanan dan harus selalu dalam keadaan tertutup rapat pada produk dagangannya.
  5. Menghindari penggunaan peralatan-peralatan dapur atau tempat makanan/minuman yang diduga mengandung Pb (misalnya keramik berglasur, wadah yang dipatri atau mengandung cat, dan lain-lain).
  6. Pemantauan terhadap kadar Pb di udara maupun dalam makanan/minuman secara berkesinambungan, dengan melibatkan instansi yang terkait dan suatu lembaga-lembaga penelitian.
Manfaat Timbal
Diposkan oleh Plumbum "The Bley" Dibalik sifat toksiknya yang kuat, Timbal juga mempunyai seragam manfaat bagi kehidupan. Berikut ini adalah manfaat timbal bagi kehidupan sehari-hari :
  • Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang automotif.
  • Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik terutama untuk warna kuning dan merah.
  • Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
  • Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan mudah untuk digunakan.
  • Lembaran timbale dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio music
  • Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan radiasi misalnya sinar X.
  • Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor yang menggunakan timbale sebagai pendingan.
  • Kaca timbale mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan mengubah karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.
  • Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.
  • Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik.
  • Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk mencegah difusi air dalam kabel.
  • Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak licin dan biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.
  • Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.
  • Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruksi.
  • Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock pada bahan bakar.
  • Semikonduktor berbahan dasar timbale banyak seperti Timbal telurida, timbale selenida, dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai dalam peralatan detector inframerah.
  • Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang dilarang karena pertimbangan lingkungan.

1 komentar:

  1. Casinos Near Me: Casinos Near Me - KTM Hub
    Best 제주도 출장마사지 casinos near me · Las 구미 출장마사지 Vegas Casino: 광주 출장안마 The Golden Nugget · Caesars 남원 출장안마 Palace: Grand Lisboa 구미 출장샵 · Bellagio: Treasure Island.

    BalasHapus